Semisterius Kakakku


Dengan kaki diselonjorkan, ia duduk diatas padang rerumputan itu. Matanya menerawang jauh. Tak biasanya ia menyendiri tanpa ditemani gitar kesayangannya. Matanya tampak redup dari biasanya. Ia terlihat tengah menanggung beban yang berat. Aku mencoba menghampirinya, berharap bisa menghiburnya.
"Hayo... sejak kapan jadi pengembala kambing? Selonjoran diatas rumput kaya pengembala." Seruku, mengagetkannya. Ada senyum yang mengembang disana. Meski aku tahu senyum itu tak sepenuhnya meringankan bebannya. Tapi aku senang aku bisa menghiburnya. Ah kakak, kau yang terlalu tertutup atau aku yang tak terlalu pandai mengerti jalan pikiranmu? Bathinku.
"Kenapa sih kak? Cerita dong!" Pintaku. Dia hanya menjawabnya sengan senyum yang
Dipaksakan.
"Cerita dong kak!" Pintaku lagi.
"Maaf yo de,sampai saat ini kakak belum bisa percaya siapapun buat dijadiin temen curhat. Kecuali orang tua kakak." Jawabnya. Sambil matanya kembali menerawang jauh. Ragany memang ada disini, tapi pikirannya entah dimana.
Ya,itulah kakakku. Namanya Muhammad Alfarisi. Orang-orang biasa memanggilnya Faris. Tapi aku lebih suka memanggilnya Kak Alfar. Dia memang bukan kakak kandungku, tapi aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri. Karena kebetulan aku tidak mempunyai kakak laki-laki. Begitupun Kak Alfar, dia tidak punya adik perempuan. Sedikit banyak aku memang mengenalnya. Tapi sampai saat ini aku belum mengetahui karakternya. Kadang cuek, kadang asyik, tertutup tapi bisa juga menjelma menjadi kakak siaga. Yang perhatian. Dia sosok yang miaterius bagiku.
Suatu hari, dia mendapatiku tengah menangis. Dengan tingkah konyolnya dia menghiburku.
"Terkadang, ade pengen jadi seperti Kak Alfar." Ucapku, disela-sela candaannya. Dia mengerutkan kening.
"Kenapa?" Tanyanya heran.
"Kakak selalu bisa menutupi beban kesedihan kakak. Dan kakak selalu terlihat kuat." Jawabku. Dia lantas tersenyum lalu menarik nafas.
"Tetaplah jadi diri ade sendiri, jangan pernah mau jadi orang lain apalagi bangga menjadi orang lain. Karena Ade belum tentu bisa jadi orang lain. Begitupun orang lain belum tentu bisa jadi ade."
"Jadikan orang-orang disekitar ade itu inspirasi sekaligus motivasi buat ade." Tambahnya lagi.
"Tapi, bagaimana kakak bisa tampak kuat? Padahal kakak tak sekuat yang orang lain lihat?" Tanyaku.
"Cukuplah Alloh yang memberi kakak kekuatan. Dan cukup pada Alloh juga kakak berkeluh kesah. Gak perlu curhat sana sini biar orang tahu keaedihan kakak. Karena Alloh yang punya masalah dan Alloh yang bisa memberikan jalan keluar dari masalah itu." Jawabnya, panjang lebar.
"Oh iya, ade kenapa sekarang jadi jarang nulis cerita lagi?" Tanyanya padaku.
"Lagi gak mood kak." Jawabku, sambil memonyongkan bibir tanda kesal.
"Lha, kenapa lagi? Masalah cowok?" Tanyanya, beruntun. Aku hanya mengangguk.
"Hahaha perjalanan masih panjang, ngapain musingin yang gituan. Toh kalau udah jodoh gak akan lari kemana." Katanya, dengan tawa tertahan.

"Ah..pokoknya ade lagi gak mood nulis." Jawabku, sambil membuang muka.
"Bersedih memang tidak dilarang. Tapi jangan biarkan kesedihan itu menghambat ade dalam berkarya. Harusnya, ade jadikan kesedihan itu sebagai penguat buat ade." Nasihatnya. Aku hanya tersenyum getir. Dia bisa begitu bijak dalam menguatkan orang lain. Padahal dirinya sendiri pun rapuh. Tapi dia tak pernah memperlihatkan kesedihan itu pada orang lain. Dan dia bisa terlihat begitu kuat dihadapan orang lain.
"Ah kakak.. kau benar. Tak seharusnya aku berhenti berkarya hanya karena kkesedihan tengah menimpaku. Aku tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan ini. Terimakasih inspirasinya kak Alfar. Kuharap ikatan kekeluargaan diantara kita kan tetp terjalin kuat. Meski tanpa ikatan darah." Bathinku.

***




















Terima kasih Untuk inspirasinya A arfa.
Maaf ceritanya jelek. Maklum, masih amatiran. Ntar juga profesionalan kata a arfa juga.
          


6 komentar:

  1. wahh rangkaian kata-katanya topp, pasti udah sering latihan sama sering baca" buat referensi ya? saluut (y) terus berkarya ya teh :)

    BalasHapus
  2. Hahaha jelek gituh dibilang bagus.. :(
    tapi makasih.. :) Kamu paati bisa lebih bagus.. (Y)
    Makasih juga suportnya.. :)

    BalasHapus
  3. Nice :-)
    Lain kali, bikin cerita tentang aku donk :-v :-D

    BalasHapus
  4. Barteran aje Mbok, mbok saya bikinin cerpen. Saya dibikinin puisi sma mbok.. gmna? 😀😀

    BalasHapus
  5. Hhaa bgus pisaaan :D goood lach .. Lnjutkan..
    Psti d bntu dngn doa ;)
    Potingn yg lainny juga is the best lah .. :D

    BalasHapus
  6. Halahh ada orangna gening ngoment, baru dicek lagi. Haha makasih udah ngunjungin, makasih juga buat do'anya..
    Hihi :)

    BalasHapus