Filosofis sholat

Assalammu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
FILOSOFIS SHOLAT
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai "FILOSOFIS SHOLAT" .
Saudaraku, seperti yang telah kita ketahui bahwasannya sholat adalah yang membedakan muslim dengan non-muslim. Sholat juga merupakan pertanyaan pertama yang harus dipertanggungjawabkan di Yaumul Hisab kelak. Saudaraku, pernahkah terlintas di benak saudara, mengenai filosofis gerakan  sholat ?
Disini kita kupas bareng-bareng mengenai itu.
1) Gerakan atau posisi ketika berdiri, pandangan tetap kearah sujud dan tangan tidak bergerak kesana-kemari, tetapi dilipat ditengah. Mengajarkan kepada kita ketika kita berada diatas atau sukses kita harus tetap melihat kebawah. Karena tanpa orang-orang yang dibawah kita juga bukan apa-apa. Agar kita juga senantiasa bersyukur. Tanganpun dilipat mengajarkan agar kita tidak menyalahgunakan kesuksesan dengan menggunakan tangan kita untuk menunjuk-nunjuk orang yang dibawah,agar mematuhi perintah kita.
Pada posisi berdiri juga kedaan kepala lebih tinggi daripada posisi hati. Karena orang yang sukses lebih mengedepankan logika daripada perasaan.

2) Posisi ruku' mengajarkan kita tentang posisi kita ketika berada ditengah-tengah. Namun pandangan tetap tetap kebawah. Pada posisi ini kedaan kepala dengan hati sejajar. Tidak ada yang lebih tinggi atau rendah. Karena pada posisi ini logika dengan perasaan seimbang.

3) Posisi sujud, mengajarkan kita ketika berada dibawah. Pada posisi ini keadaan kepala lebih rendah daripada hatinya. Karena biasanya orang yang dibawah lebih mengedepankan perasaan daripada logikanya.
Contohnya, kita sudah sering mendengar orang-orang pada bilang "AKU MAH APA ATUH?" Iyain aja deh kalau ada yang ngomong kaya gitu mah. Karena ucapan seperti itu menunjukkan tak tau bersyukur.

4) Posisi duduk, mengajarkan kita ketika setelah bangkit dari sujud kita tak bisa langsung berdiri tetapi sujud kembali. Itu menunjukkan bahwa untuk mencapai kesuksesan butuh proses dan pasti ada jatuh bangunnya.

5) Gerakan salam, mengajarkan kepada kita untuk menengok ke kanan cukup kepala saja yang bergerak. Namun ketika menengok kesebelah kiri, bukan hanya kepala saja yang bergerak tetapi badannyapun ikut bergerak. Hal ini mengingatkan kita untuk lebih banyak melihat keburukan kita daripada kebaikan kita. Kanan diibaratkan kebaikan dan kiri diibaratkan keburukkan.

Nah,itulah sedikit pembahasannya mengenai filosofis sholat. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan. Karena penulis juga manusia yang tak luput dari kesalahan dan kealfaan. Kritikkan dan sarannya ditunggu ya.

Wassalammu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

5 komentar: